Komunikasi Tatap Muka |
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Pada
kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Komunikasi Tatap Muka. Sebelum
membahas mengenai komunikasi tatap muka, sebelumnya saya akan menjelaskan
sediki tentang Interpersonal Communication
atau komunikasi antar pribadi yang merupakan bagian dari komunikasi tatap muka.
Interpersonal Communication atau
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar perorangan yang bersifat
pribadi, baik secara langsung, maupun tidak langsung contohnya adalah
percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, dan surat menyurat pribadi. Trenholm
dan Jensen (1995:26) mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai komunikasi
sebagai komunikasi antar dua orang yang berlangsung selama tatap muka.
Terminologi tatap muka (face to face)
mengandung makna bahwa setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan
mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan balik secara
verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya. Trenholm dan Jensen (1995:26)
mengatakan bahwa komunikasi antar dua orang yang berlangsung secara tatap muka,
biasanya bersifat spontan dan informal. Peserta satu sama lain menerima umpan
balik secara maksimal. Peserta komunikasi berperan secara fleksibel sebagai
pengirim dan penerima.
Ilustrasi komunikasi tatap muka |
“Interaksi
kejadian” (Interaction Events)
mengacu pada aspek fisik dari komunikasi tatap muka. Bergantung pada skema
klasifikasi yang diterapkan, elemen-elemen dari suatu interaksi kejadian mungkin
termasuk fenomena seperti (a) anggota budaya kita sendiri (ego atau
partisipan), bersama dengan penampilan, penghias, dan tindakannya; (b) orang
lain yang dapat dipahami oleh para partisipan, dan penampilan, penghias, dan
tindakan mereka; (C) aspek pengaturan fisik di mana peserta menemukan dirinya; (D)
waktu di mana peristiwa interaksi terjadi.
Komunikasi
tatap muka melibatkan seseorang yang berbicara langsung kepada audiensi atau
mendengarkan ketika audiens berbicara. Biasanya penonton dan pembicara tidak
berinteraksi, kecuali mungkin untuk bertanya. Komunikasi tatap muka memiliki
keuntungan memiliki perwakilan manusia yang dapat diidentifikasi dari
organisasi atau orang lain yang kredibel yang menyajikan informasi risiko.
Komunikasi tatap muka menawarkan kesempatan untuk umpan balik audiens langsung,
jika tidak melalui pertanyaan kemudian melalui audiens reaksi terlihat ke
pernyataan tertentu. Beberapa informasi analisis audiens umumnya tersedia
sebelumnya kepada presenter, yang memungkinkan setiap presentasi disesuaikan
secara individual.
Komunikasi Tatap Muka dengan audience |
Komunikasi
tatap muka juga dapat disajikan dalam bahasa audiens. Jadi, jika tujuan Anda
adalah untuk menyajikan informasi dalam forum yang memungkinkan umpan balik
segera dan untuk menargetkan kelompok tertentu, komunikasi tatap muka mungkin
menjadi pilihan terbaik Anda. Di sisi lain, pesan tatap muka juga dapat dengan
mudah disalahpahami. Penonton mungkin terlalu kewalahan atau bermusuhan untuk
mengajukan pertanyaan yang akan memperjelas kesalahpahaman. Khususnya penonton
yang marah dapat membuat presentasi di forum politik dan pada umumnya menolak
untuk mendengarkan. Presentasi lisan sendiri juga tidak memberi audiensi apa
pun untuk merujuk nanti. Jadi, jika Anda memiliki khalayak yang sangat marah,
atau orang yang membutuhkan informasi jangka panjang, komunikasi tatap muka
mungkin tidak memuaskan atau cukup.
Komunikasi
tatap muka mencakup berbagai kegiatan seperti:
·
Interaksi (profesional
perawatan kesehatan kepada pasien, karyawan ke karyawan, rekan kerja, tetangga
ke tetangga)
·
Pengaturan
kelompok kecil (berbicara sebelum klub, masyarakat, organisasi)
·
Pembicara
·
Tur fasilitas
·
Demonstrasi
kegiatan yang terkait dengan pencegahan, analisis, atau pemantauan risiko
·
Presentasi video
·
Wawancara audiens
untuk menimbulkan perhatian atau persepsi
·
Pameran informasi
·
Situasi belajar
formal yang besar (kelas sekolah ke program kuliah, melanjutkan pendidikan,
pelatihan seminar)
Referensi:
- Kappas, A. & Kramer, N.C. (2011). Face-to-face Communication Over the Internet: Emotion in a Web of Culture, Language, and Technology. Cambridge University Press: Cambridge.
- Fiske, D.W. & Duncan, S., (1977). Face-to-Face Interaction: Research, Methods, and Theory. Routledge Library Edition: London.
- Wiryanto (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.
- Daryanto (2014). Teori Komunikasi. Penerbit Gunung Samudera: Malang.
- Lundgren, R.E. & McMakin, A.H. (2009). Risk Communication, Fourth Edition. Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc: New Jersey.
Picture Refrence:
http://www.abc.net.au/news/2017-05-15/couple-stands-face-to-face/8528174
http://elitebusinessmagazine.co.uk/sales-marketing/item/smes-reveal-face-to-face-most-profitable-marketing-channel
https://www.freshbooks.com/blog/face-to-face-communications
https://commercialmedia.com.au/2012/04/05/the-value-of-face-to-face-communications/