Sabtu, 28 April 2018

Komunikasi Tatap Muka (Face-to-face)



Komunikasi Tatap Muka

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Komunikasi Tatap Muka. Sebelum membahas mengenai komunikasi tatap muka, sebelumnya saya akan menjelaskan sediki tentang Interpersonal Communication atau komunikasi antar pribadi yang merupakan bagian dari komunikasi tatap muka. Interpersonal Communication atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar perorangan yang bersifat pribadi, baik secara langsung, maupun tidak langsung contohnya adalah percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, dan surat menyurat pribadi. Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai komunikasi sebagai komunikasi antar dua orang yang berlangsung selama tatap muka. Terminologi tatap muka (face to face) mengandung makna bahwa setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya. Trenholm dan Jensen (1995:26) mengatakan bahwa komunikasi antar dua orang yang berlangsung secara tatap muka, biasanya bersifat spontan dan informal. Peserta satu sama lain menerima umpan balik secara maksimal. Peserta komunikasi berperan secara fleksibel sebagai pengirim dan penerima.
Ilustrasi komunikasi tatap muka

“Interaksi kejadian” (Interaction Events) mengacu pada aspek fisik dari komunikasi tatap muka. Bergantung pada skema klasifikasi yang diterapkan, elemen-elemen dari suatu interaksi kejadian mungkin termasuk fenomena seperti (a) anggota budaya kita sendiri (ego atau partisipan), bersama dengan penampilan, penghias, dan tindakannya; (b) orang lain yang dapat dipahami oleh para partisipan, dan penampilan, penghias, dan tindakan mereka; (C) aspek pengaturan fisik di mana peserta menemukan dirinya; (D) waktu di mana peristiwa interaksi terjadi.
Komunikasi tatap muka melibatkan seseorang yang berbicara langsung kepada audiensi atau mendengarkan ketika audiens berbicara. Biasanya penonton dan pembicara tidak berinteraksi, kecuali mungkin untuk bertanya. Komunikasi tatap muka memiliki keuntungan memiliki perwakilan manusia yang dapat diidentifikasi dari organisasi atau orang lain yang kredibel yang menyajikan informasi risiko. Komunikasi tatap muka menawarkan kesempatan untuk umpan balik audiens langsung, jika tidak melalui pertanyaan kemudian melalui audiens reaksi terlihat ke pernyataan tertentu. Beberapa informasi analisis audiens umumnya tersedia sebelumnya kepada presenter, yang memungkinkan setiap presentasi disesuaikan secara individual.
Komunikasi Tatap Muka dengan audience

Komunikasi tatap muka juga dapat disajikan dalam bahasa audiens. Jadi, jika tujuan Anda adalah untuk menyajikan informasi dalam forum yang memungkinkan umpan balik segera dan untuk menargetkan kelompok tertentu, komunikasi tatap muka mungkin menjadi pilihan terbaik Anda. Di sisi lain, pesan tatap muka juga dapat dengan mudah disalahpahami. Penonton mungkin terlalu kewalahan atau bermusuhan untuk mengajukan pertanyaan yang akan memperjelas kesalahpahaman. Khususnya penonton yang marah dapat membuat presentasi di forum politik dan pada umumnya menolak untuk mendengarkan. Presentasi lisan sendiri juga tidak memberi audiensi apa pun untuk merujuk nanti. Jadi, jika Anda memiliki khalayak yang sangat marah, atau orang yang membutuhkan informasi jangka panjang, komunikasi tatap muka mungkin tidak memuaskan atau cukup.
Komunikasi tatap muka mencakup berbagai kegiatan seperti:
·         Interaksi (profesional perawatan kesehatan kepada pasien, karyawan ke karyawan, rekan kerja, tetangga ke tetangga)
·         Pengaturan kelompok kecil (berbicara sebelum klub, masyarakat, organisasi)
·         Pembicara
·         Tur fasilitas
·         Demonstrasi kegiatan yang terkait dengan pencegahan, analisis, atau pemantauan risiko
·         Presentasi video
·         Wawancara audiens untuk menimbulkan perhatian atau persepsi
·         Pameran informasi
·         Situasi belajar formal yang besar (kelas sekolah ke program kuliah, melanjutkan pendidikan, pelatihan seminar)
 Demikianlah penjelasan mengenai komunikasi tatap muka, semoga materi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kurang lebihnya mohon maaf. Wassalam...









Referensi:

  • Kappas, A. & Kramer, N.C. (2011). Face-to-face Communication Over the Internet: Emotion in a Web of Culture, Language, and Technology. Cambridge University Press: Cambridge.
  • Fiske, D.W. & Duncan, S., (1977). Face-to-Face Interaction: Research, Methods, and Theory. Routledge Library Edition: London.
  • Wiryanto (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.
  • Daryanto (2014). Teori Komunikasi. Penerbit Gunung Samudera: Malang.
  • Lundgren, R.E. & McMakin, A.H. (2009). Risk Communication, Fourth Edition. Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc: New Jersey.
Picture Refrence:
http://www.abc.net.au/news/2017-05-15/couple-stands-face-to-face/8528174
http://elitebusinessmagazine.co.uk/sales-marketing/item/smes-reveal-face-to-face-most-profitable-marketing-channel
https://www.freshbooks.com/blog/face-to-face-communications
https://commercialmedia.com.au/2012/04/05/the-value-of-face-to-face-communications/






Tidak ada komentar:

Posting Komentar