Review Jurnal
Judul
|
Internet Relationships: Building Learning Communities through Friendship
|
Jurnal
|
Journal of Interactive Online Learning
|
Volume dan Halaman
|
Volume 6, Halaman 131-141
|
Tahun
|
2007
|
Penulis
|
Dawn Bikowski
|
Reviewer
|
Adhitama Bagaskara kusuma (10516132)
Kevin Zulian Jonsant (13516878)
Sri Rahayu Fitrianingsih (17516146)
|
Tanggal
|
Rabu, 28 Maret 2018
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menemukan bahwa rasa persahabatan sangat penting bagi siswa yang merasakan rasa komunitas (sense of community) dalam kursus online yang dipelajari
|
Subjek Penelitian
|
Lima orang mahasiswa sarjana dalam program sertifikat di universitas besar Midwestern. Deskripsi singkat masing-masing siswa (menggunakan nama samaran) ikuti. Semua siswa berusia 19-21 tahun.
Donna merupakan anak baru di jurusan Manajemen Penerbangan. Dia merupakan orang yang tenang, pekerja keras, dan anggota tim yang solid. Dia mengatakan bahwa dia berusaha keras untuk tidak bawel/menekan orang ketika bekerja dengan mereka. Dia merupakan anggota dari beberapa organisasi profesional dan kepemimpinan mahasiswa kampus, dan dia masih berkomunikasi dengan teman satu timnya di Thailand pada saat wawancara. Donna berpendapat bahwa dia tidak merasakan adanya komunitas di bagian online dari kursus ini. Donna diwawancarai dua kali, di akhir bagian online kursus dan setelah kursus selesai.
Vicki adalah mahasiswa tahun kedua di jurusan Bisnis. Dimata teman-teman dan keluarganya, dia dianggap anak yang pekerja keras, antusias, dan komunikator yang baik. Ayah dan ibu dari Vicki berasal dari Meksiko. Vicki mengatakan bahwa dia secara sadar mencoba untuk membuat kesan positif pada orang-orang, terutama jika dia bekerja dengan mereka (teman teamn nya) untuk pertama kalinya. Dia termasuk ke dalam sejumlah kelompok profesional dan masih berkomunikasi dengan teman-teman timnya di Thailand dan teman-teman Thailand lainnya pada saat wawancara. Vicki mengatakan bahwa dia tidak merasakan komunitas di bagian online. Vicki diwawancarai di tengah-tengah bagian online kursus dan di akhir kursus.
Jennifer adalah anak jurusan teknik politik junior. Dia dianggap anak yang pekerja keras, dapat diandalkan, bersuara lembut dan teliti. Selain itu, ia juga terlibat dalam beberapa organisasi di kampus. Jennifer menggambarkan dirinya sebagai orang yang berusaha sangat keras untuk tidak menyinggung perasaan orang lain, terutama jika dia tidak mengenal nya dengan baik. Dia masih berkomunikasi dengan teman-teman timnya di Thailand pada saat wawancara. Jennifer mengatakan bahwa dia merasakan suatu komunitas. Jennifer diwawancarai setelah kursus selesai.
Doug adalah anak jurusan bahasa Inggri. Dia memiliki kepribadian langsung mengambil alih dan berkontribusi secara adil untuk kerjasama tim. Doug masih berkomunikasi dengan teman-teman timnya di Thailand pada saat wawancara. Dia mengatakan bahwa ketika bekerja dengan orang baru, dia mencoba untuk menjadiakrab satu sama lain. Doug mengatakan bahwa dia merasakan suatu komunitas. Doug diwawancarai setelah kursus selesai.
Elaine adalah mahasiswa tahun kedua jurusan sosial. Dia merupakan seorang siswa yang murah senyum, bijaksana, banyak bicara, dan pekerja keras. Dia menyatakan bahwa dia bukan merupakan anggota kelompok tetapi dia masih berkomunikasi dengan teman-teman timnya di Thailand pada saat wawancara.
Elaine mengatakan bahwa dia tidak merasakan komunitas. Elaine diwawancarai setelah kursus selesai.
Penelitian dari lima siswa dalam studi kasus ini, dua merasakan rasa komunitas di bagian online kelas. Yang paling penting bagi kedua siswa ini adalah perasaan persahabatan yang mereka kembangkan dengan rekan timnya. Tiga faktor utama dalam membangun persahabatan yaitu : faktor pembelajaran individu, berbagi, dan saling mendukung. Ditengah-tengah dalam membangun rasa persahabatan adalah kepercayaan dan identitas kelompok (lihat Gambar 1). Jika tidak ada salah satu dari tiga faktor utama, mengakibatkan penurunan rasa persahabatan siswa (lihat Tabel 1). Proses membangun hubungan ini bersifat siklus dan reiteratif. Dengan begitu, proses membangun suatu hubungan dapat dipengaruhi (misalnya, oleh instruktur, teknologi, pertumbuhan pribadi, atau pembelajar lainnya). Diskusi berikut berfokus pada bagaimana siswa dalam studi kasus ini merasakan atau tidak merasakan rasa persahabatan dan bagaimana berbagai faktor berkontribusi pada pengalaman mereka.
|
Metode Penelitian
|
Menggunakan pendekatan studi kasus karena pendekatan ini memungkinkan untuk memahami orang dan bagaimana mereka beroperasi dalam konteks tertentu (Stake, 1995).
|
Definisi Operasional Variabel Dependen
|
Variabel dependen pada penelitian ini adalah komunitas belajar termasuk siswa yang terlibat didalamnya
|
Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen
|
|
Definisi Operasional Variabel Independen
|
Variabel independen dalam penelitian ini adalah membangun hubungan pertemanan pada siswa
|
Langkah-langkah
|
|
Hasil Penelitian
|
Para siswa yang menjalin persahabatan dengan rekan-rekan online mereka merasa bahwa rekan kerja online mereka adalah orang-orang nyata, bukan hanya kata-kata di layar. Mereka mengekspresikan emosi dan humor, berbagi foto, berbicara tentang kehidupan pribadi mereka, dan menunjukkan pertimbangan satu sama lain.
|
Kelebihan Penelitian
|
Kelebihan dari penelitian ini memakai metode wawancara dimana saat itu masing-masing pihak dapat menggali informasi secara mendalam dengan mudah.
|
Kelemahan Penelitian
|
Kelemahan dari penelitian ini yaitu metode wawancara sendiri yang dilakukan mudah untuk dimanipulasi atau di palsukan serta cenderung dibuat-buat.
|