ARSITEKTUR KOMPUTER DAN SISTEM
KOGNISI MANUSIA
Arsitektur Komputer |
Kognisi Manusia |
A. Arsitektur
Komputer
Ilustrasi mengenai Arsitektur Komputer |
1) Definisi
Arsitektur Komputer
Gambaran sederhana Arsitektur Komputer |
Munazilin
(2017) mendefinisikan arsitektur komputer sebagai bagian yang terkait erat
dengan unit-unit operasional dan interkoneksi antar komponen sistem komputer
dalam merealisasikan aspek arsitekturnya. Arsitektur komputer lebih cenderung
pada kajian atribut-atribut (karakteristik) sistem komputer yang terkait dengan
programmer.
Menurut
Arif (2019) arsitektur komputer mengacu pada atribut-atribut yang memiliki
dampak langsung pada eksekusi logis suatu program.
Suryadi
(1994) memaparkan arsitektur komputer adalah desain komputer yang meliputi set
instruksi, komponen hardware, dan
organisasi atau susunan sistemnya.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer adalah
bagian-bagian, atribut-atribut, dan desain antar komponen komputer meliputi set
intruksi, hardware, dan organisasi
sistem yang terkait langsung dengan programmer.
2) Bagian
Arsitektur Komputer
Menurut Suryadi
(1994) ada dua bagian pokok untuk arsitektur komputer, yaitu:
a) Instruction-Set Architecture (ISA)/
arsitektur set instruksi
ISA meliputi spesifIkasi yang menentukan bagaimana
programmer bahasa mesin akan berinteraksi dengan komputer. Pada umumnya,
komputer dipandang dari segi ISAnya, yang menentukan sifat komputasional
komputer.
Gambaran mengenai Instruction Set Architecture (ISA) |
b) Hardware-System Architecture (HSA)/
arsitektur sistem hardware.
HSA berkaitan dengan subsistem hardware utama komputer, yang meliputi Central Processing Unit (CPU)/ unit
pemrosesan sentral, sistem penyimpanan, dan input-output (I/O) system/ sistem input-outputnya (yang
merupakan interface komputer terhadap
dunia luar). HSA mencakup desain logis dan organisasi arus data dari subsistem,
dan oleh
karenanya tingkat HSA yang luas akan menjadikan mesin
dapat beroperasi secara efisien.
Skema mengenai Hardware-System Architecture (HSA) |
B. Sistem
Kognisi Manusia
Gambaran mengenai Proses Kognisi |
1) Definisi Sistem Kognisi Manusia
Skema Kognisi Manusia |
Sebelum menjelaskan mengenai sistem kognisi manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa definisi kognisi. Kognisi berasal dari kata cognition yang berarti berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas manusia tidak terlepas dari aktivitas berpikir atau aktivitas mental yang berlangsung secara internal (Chairani, 2016).
Reed (2011) mendefinisikan kognisi sebagai
proses perolehan pengetahuan. Perolehan maupun penggunaan pengetahuan meliputi
banyak keterampilan mental. Bahasan-bahasan yang dibahas diantaranya mengenai
pengenalan pola, perhatian, memori, imagery
visual, bahasa, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Menurut Semiun (2006) kognisi merupakan
kegiatan-kegiatan mental yang dibutuhkan dalam memperoleh, menyimpan,
mendapatkan kembali, dan menggunakan pengetahuan.
Neissner (dalam Solso, Maclin, &
Maclin, 2007) memaparkan istilah kognisi mengacu pada seluruh proses di mana input sensori diubah,
dikurangi, dimaknai, disimpan, diambil kembali, dan digunakan.
Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan kognisi merupakan proses dan kegiatan berpikir dalam rangka
memperoleh, menyimpan, mendapatkan kembali, dan menggunakan pengetahuan.
Kognisi-kognisi tersebut saling
berhubungan dan menyempurnakan sehingga membentuk sistem yaitu sistem kognisi
manusia.
Kognisi manusia ditinjau dari sudut
pandang perkembangan adalah hasil dari rangkaian tahap-tahap perkembangan di
mulai dari sejak tahun-tahun awal permulaan pada tahap awal. Kognisi tersebut
berkembang dalam bentuk peningkatan mengikuti pola-pola yang teratur sejak bayi
hingga dewasa, dan beberapa kemampuan kognitif mengalami penuruan pada masa
tua. (Solso, Maclin, & Maclin, 2007)
2) Prinsip
Perkembangan Kognitif Piaget
Jean Piaget (1896-1990) seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitif. |
Menurut
Piaget, ada dua prinsip utama dalam perkembangan kognitif, yakni:
a) Organisasi,
mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi
dan memahami dunia. Dalam perspektif Piaget, pikiran bersifat terstruktur atau
terorganisasi, kompleksitas meningkat, dan terintergrasi. Tingkat berpikir
paling sederhana adalah skema (scheme)
yakni representasi mental beberapa tindakan yang dapat dilakukan terhadap
objek.
b) Adaptasi,
mencakup dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi yakni proses
perolehan informasi dari luar dan mengasimilasinya dengan pengetahuan dan
perilaku sebelumnya. Sedangkan akomodasi meliputi proses perubahan (adaptasi)
skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di lingkungannya.
C. Keterkaitan
arsitektur komputer dengan sistem kognisi manusia
Arsitektur komputer mempunyai mekanisme yang sama
dengan sistem kognisi manusia. Pada sistem kognisi manusia melibatkan otak
sebagai pusat sumber informasi dan mengolah informasi tersebut agar lebih mudah
dipahami, sedangkan pada arsitektur komputer melibatkan komputer itu sendiri sebagai
sumber penerima informasi dan kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi
yang lebih bermanfaat.
Seperti
yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa arsitektur komputer merupakan bagian-bagian
dari komputer meliputi set intruksi, hardware,
dan organisasi sistem yang terkait langsung dengan programmer yang memiliki
prinsip yang sama dengan sistem kognisi manusia.
Sistem kognisi manusia adalah
sekumpulan kognisi yang saling berhubungan dan menyempurnakan satu sama lain
guna mempermudah perolehan informasi dari lingkungan luar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa arsitektur
komputer sangat terkait dengan sistem kognisi manusia dalam hal mekanisme
perolehan informasi dan strukturnya baik dari komputer itu sendiri maupun
kognisi itu sendiri.
Daftar Pustaka
Arif, M. F., (2019). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Pasuruan: Penerbit Qiara Media.
Chairani, Z., (2016). Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah
Matematika. Yogyakarta: Deepublish.
Reed, S. K., (2011). Kognisi: Teori dan Aplikasi. Edisi 7. Alih
Bahasa: Aliya Tusyani. Jakarta: Salemba Humanika.
Munazilin, A., (2017). Arsitektur Komputer. Yogyakarta:
Deepublish.
Mustapa, Z., (2018). Perilaku Organisasi Dalam Perspektif
Manajemen Organisasi. Makassar: Celebes Media Perkasa.
Semiun, Y., (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta:
Kanisius.
Solso, R.L., Maclin, O.H., &
Maclin, M.K., (2007). Psikologi Kognitif.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Susanto, A., (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam
Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana.
Suryadi, (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Seri Diktat Kuliah. Jakarta:
Gunadarma.
Sumber Gambar:
http://www.dewacoding.com/2015/06/organisasi-dan-arsitektur-komputer.html diakses pada 10 Oktober 2019.
https://www.vecteezy.com/vector-art/429840-mental-health-and-psychology-concept diakses pada 10 Oktober 2019.
https://www.lynda.com/IT-Infrastructure-tutorials/Computer-architecture/674595/751282-4.html diakses pada 10 Oktober 2019.
http://cyberclass4teacher.blogspot.com/2014/07/arsitektur-komputer.html diakses pada 10 Oktober 2019.
https://slideplayer.com/slide/7327785/ diakses pada 10 Oktober 2019.
https://en.wikipedia.org/wiki/Heterogeneous_System_Architecture diakses pada 10 Oktober 2019.
https://braincheck.com/blog/cognitive-processing-what-it-is-why-important diakses pada 10 Oktober 2019.
http://cmap.ihmc.us/docs/theory-of-concept-maps diakses pada 10 Oktober 2019.
https://www.britannica.com/biography/Jean-Piaget diaskes pada 10 Oktober 2019