Minggu, 28 Mei 2017

Efek Rumah Kaca


Efek Rumah Kaca

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas sebuah materi mengenai Efek Rumah Kaca. Efek Rumah Kaca yang saya bahas itu bukan grup musik ya haha, melainkan istilah lain dari Green House Effect. Apa sih Efek Rumah Kaca itu?
Grup Band Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca sendiri erat kaitannya dengan Global Warming atau Pemanasan Global. Istilah Gas Rumah Kaca mengemuka seiring dengan isu pemanasan global dan perubahan iklim yang dampaknya telah dirasakan di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, pemahaman terhadap apa itu gas rumah kaca, masih belum banyak dipahami secara tepat oleh masyarakat luas. Bahkan, ada yang memaknai gas rumah kaca sebagai gas yang dihasilkan oleh gedung-gedung tinggi berkaca di kota-kota besar. Istilah gas rumah kaca disampaikan para ahli dalam menggambarkan fungsi atmosfer bumi. Atmosfer bumi digambarkan sebagaimana kaca pada bangunan rumah kaca yang sering kita jumpai dalam praktek budidaya tanaman. Atmosfer bumi melewatkan cahaya matahari hingga mencapai bumi dan menghangatkan permukaan bumi sehingga memungkinkan bumi untuk ditinggali makhluk hidup. Tanpa atmosfer, bumi akan dingin. Hal ini terjadi karena adanya keberadaan gas-gas di atmosfer yang mampu menyerap dan memancarkan kembali radiasi infra merah. Gas-gas di atmosfer yang bersifat seperti rumah kaca disebut “Gas Rumah Kaca (GRK)”. Terminologi Gas Rumah Kaca diartikan sebagai gas yang terkandung dalam atmosfer, baik alami maupun dari kegiatan manusia (antropogenik), yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi infra merah.
Deskripsi tentang Efek Rumah Kaca Melalui Gambar

Setiap benda dengan suhu permukaan di atas 0o K memancarkan radiasi, dan setiap radiasi mempunyai sifat gelombang. Suhu permukaan menentukan kisaran panjang gelombang energi yang dipancarkan. Sebagian radiasi dari matahari dalam bentuk gelombang pendek ini diterima permukaan bumi dan dipancarkan kembali ke atmosfer dalam bentuk radiasi gelombang panjang (radiasi infra merah). Radiasi gelombang panjang yang dipancarkan matahari yang kemudian oleh GRK (yang ada pada lapisan atmosfer bawah dekat dengan permukaan bumi) akan diserap dan menimbulkan efek panas yang dikenal sebagai “Efek Rumah Kaca”. Gas-gas yang membentuk atmosfer seperti uap air dan gas rumah kaca relatif transparan terhadap radiasi-radiasi bergelombang pendek. Namun tidak terlalu transparan terhadap radiasi bergelombang panjang. Oleh karena itu, gas-gas tersebut membiarkan setengah radiasi matahari untuk masuk ke permukaan bumi, tetapi menjebak 80%-90% radiasi di dalam atmosfer. Radiasi yang terjebak ini memberikan kehangatan bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Efek terjebaknya radiasi inilah yang disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk - bahkan justru efek inilah yang memberikan kesempatan adanya kehidupan di muka bumi. Kalau saja tidak ada efek rumah kaca, maka suhu rata-rata permukaan bumi bukanlah 15°C seperti sekarang ini, melainkan -18°C. Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kernbali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya.
Daur aliran panas matahari


Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam gelombang, sebagian besar radiasi yang mencapai permukaan bumterletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dan pembusukan - mengabsorbsikan sebagaian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorbsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorbsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin.
Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorbsikan oleh karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah - sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan bumi, .temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan naik secara perlahan, ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub, sehingga permukaan air laut naik.
Bertambahnya GRK di atmosfer - seperti CO2 dari kendaraan bermotor, gas metan dari lahan pertanian dan limbah yang tidak diproses, dan CFC alias freon dari hair spray - menahan lebih banyak radiasi daripada yang dibutuhkan kehidupan di bumi. Alhasil, terjadi gejala-gejala pemanasan global (global warming) yaitu naiknya suhu permukaan bumi. Gejala ini juga diikuti oleh naiknya suhu air laut, perubahan pola iklim seperti naiknya curah hujan dan perubahan frekuensi dan intensitas badai, dan naiknya tinggi permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub. Perubahan iklim ini akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, bukan hanya bagi industri pertanian, perikanan, dan turisme, tetapi juga bagi kita semua dalam bentuk krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit tertentu, dan sebagainya.
Sekian penjelasan dari saya, jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan pembuatan saya mohon maaf.....
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh























Daftar pustaka:
Martono. Fenomena Gas Rumah Kaca. Forum Teknologi, 5, No.2


Picture source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar