Minggu, 28 Mei 2017

Perkembangbiakan Seksual dan Aseksual pada Makhluk Hidup

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk menjelaskan materi mengenai perkembangan seksual dan aseksual pada tumbuhan dan hewan. Sebelum menuju ke materi, saya akan memaparkan pengertian dari perkembangan seksual dan aseksual itu sendiri. Apa itu perkembangan secara seksual dan aseksual?  Istilah perkembangan seksual biasanya disebut perkembangan generatif, sedangkan perkembangan aseksual biasanya disebut perkembangan vegetatif. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan secara kawin, terjadinya individu baru didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina (fertilisasi). Sedangkan, vegetatif adalah perkembangbiakan secara tak kawin. Perkembangbiakan vegetatif biasanya tidak didahului oleh proses fertilisasi Untuk mempermudah proses penjelasan materinya, saya akan menjelaskan perkembangan seksual dan aseksual pada tumbuhan terlebih dahulu.
o   Perkembangbiakan pada tumbuhan
·         Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses perkawinan. Pada perkembangan ini, individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh induknya. Perkembangan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Ø  Vegetatif Alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami adalah sebagai berikut:
o   Membelah diri atau pembelahan biner
Membelah diri

Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu
sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap
sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama
dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada
ganggang biru.
o   Spora
Spora

Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh
induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru.
Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur,
lumut, dan paku-pakuan.
o   Stolon atau geragih
Stolon

Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah. Contohnya, stroberi, rumput teki, dan
daun kaki kuda.
o   Umbi
salah satu contoh umbi

Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
v  Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan
beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon
tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
Contoh: ubi.
v  Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membesar.
Contoh: wortel, lobak, dan bit.
v  Umbi lapis
Merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun
rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan
terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk
cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh:
bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
o   Rimpang atau akar tinggal
Rimpang

Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang
tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe,
kencur, dan temu lawak.
o   Tunas
Tunas pada bambu

Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang
yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru
tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan
yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun.
Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
o   Tunas adventif
Tunas Adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak
pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara,
dan sukun.

Ø  Vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan
bantuan manusia. Biasanya dilakukan untuk mempercepat
waktu panen dan memperoleh keturunan yang sifatnya
sama persis dengan induknya. Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah sebagai berikut:
o   Mencangkok dilakukan dengan cara menyayat dan membuang kulit kayu batang/cabang dan menutupnya dengan tanah. Sayatan yang dilakukan harus sampai menghilangkan bagian kambium. Setelah beberapa waktu, dari bagian kambium di atas sayatan muncul akar. Tanaman yang biasa dicangkok misalnya jambu biji, mangga, dan jeruk.
Mencangkok

o   Menyambung atau mengenten, yaitu menggabungkan batang dengan ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tanaman baru. Sebagai batang bawah dipilih tanaman yang sistem perakaran dan pertumbuhannya bagus. Sedangkan batang atas diambil dari batang/cabang tanaman yang sudah diketahui kualitas buah atau bunga yang dihasilkannya. Perhatikan cara menyambung berikut ini.
v  Pilih biji tanaman yang akan disambung dari tanaman yang perakarannya kuat. Semai biji tersebut hingga tumbuh dan batangnya berdimeter 1 – 1,5 cm. Tanaman ini dipakai sebagai batang bawah. Jika sudah siap disambung, potong batang bawah ± 10 cm dari permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45°.
v  Sebagai batang atas, pilihlah cabang/ranting dari tanaman sejenis yang produktivitasnya bagus. Ranting yang akan disambung kondisinya harus sehat dan mempunyai tunas. Potonglah dengan sudut kemiringan sesuai dengan batang bawah.
v  Sambung kedua potongan dengan tepat. Kemudian beri kayu penopang (spalk) dan diikat kuat-kuat. Pada waktu menyambung, usahakan kambium dari batang bawah dan atas bertemu dengan tepat.
v  Kurangi daun-daun dari batang atas. Agar lebih kokoh, berilah tongkat penopang.
Menyambung

o   Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru. Tujuannya untuk mendapatkan tanaman dengan produksi tinggi. Misalnya jika kamu ingin menggabungkan tanaman mangga lokal yang rasanya hambar tetapi akarnya kuat dengan mangga madu yang buahnya enak dan lebat tetapi perakarannya kurang kuat. Kamu dapat menempel/mengokulasi kedua tanaman mangga itu, yaitu mata tunas mangga madu ditempelkan pada batang bawah dari tanaman mangga lokal. Jika berhasil tumbuh, kamu akan memperoleh tanaman yang buahnya enak dan lebat dengan perakaran yang kuat pula.
Menempel atau okulasi

o   Stek dilakukan dengan memotong bagian tubuh tumbuhan dan kemudian menanamnya. Dari potongan tersebut diharapkan dapat tumbuh menjadi individu baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan menjadi stek batang dan stek daun. Cara membuat stek batang yaitu dengan memotong bagian-bagian batang menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang banyak dilakukan untuk memperbanyak tebu dan singkong. Stek daun berasal dari daun yang dipotong-potong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat diperbanyak dengan stek daun adalah Begonia sp.
stek batang

o   Merunduk dilakukan dengan cara membengkokkan atau melengkungkan sebagian cabang tanaman hingga menyentuh tanah. Pada bagian yang menyentuh tanah itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang keluarnya akar, kamu dapat menimbun cabang itu dengan tanah. Merunduk sering dilakukan untuk memperbanyak apel, alamanda, dan bunga kertas.
Merunduk

·         Perkembangbiakan secara generatif
*      Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
*      Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh: Clamydomonas (ganggang biru).
*      Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
*      Penyerbukan diikuti pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.
o   Perkembangbiakan pada Hewan
·         Perkembangbiakan vegetatif (aseksual)
Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi
pada hewan tingkat rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual
artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan
peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi
aseksual pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner,
pembelahan ganda, pembentukan tunas, fragmentasi, dan
partenogenesis.
o   Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium. Pembelahan dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada cacing pita (Taenia sp).
Pembelahan biner

o   Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari dua individu. Contoh hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah Plasmodium.
Pembelahan ganda

o   Pembentukan tunas, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu baru. Contohnya pada Hydra ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera. Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat melakukan reproduksi secara seksual.
Tunas atau budding

o   Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagia yang belum ada sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria. Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama karena dalam kondisi normal Planaria bereproduksi secara
seksual.
Fragmentasi

o   Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah madu.
Partenogenesis

·         Perkembangbiakan generatif (seksual)
Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yait tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada tipe sarang,  ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
v  Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau.
Hewan Vivipar

v  Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi oleh cangkang. Embrio memperoleh makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja.
Hewan Ovipar

v  Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu.
Hewan Ovovivipar

Demikianlah penjelasan yang saya sampaikan. Semoga bisa menambah dan mereview wawasan kita mengenai perkembangbiakan aseksual dan seksual pada hewan dan tumbuhan. Saya sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dalam penulisan dan penjelasan. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....


















Daftar Pustaka:
Puspita, Diana dan Iip Rohima. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis (2009) Ilmu Pengetahuan Alam 3 : SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Picture source:
http://kisusyenni29.blogspot.co.id/2016/02/reproduksi-tumbuhan-dan-hewan.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar