Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh... Pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk
menjelaskan materi mengenai perkembangan seksual dan aseksual pada tumbuhan dan
hewan. Sebelum menuju ke materi, saya akan memaparkan pengertian dari
perkembangan seksual dan aseksual itu sendiri. Apa itu perkembangan secara
seksual dan aseksual? Istilah
perkembangan seksual biasanya disebut perkembangan generatif, sedangkan
perkembangan aseksual biasanya disebut perkembangan vegetatif. Perkembangbiakan
generatif adalah perkembangbiakan secara kawin, terjadinya individu baru didahului
dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina (fertilisasi). Sedangkan,
vegetatif adalah perkembangbiakan secara tak kawin. Perkembangbiakan vegetatif
biasanya tidak didahului oleh proses fertilisasi Untuk mempermudah proses
penjelasan materinya, saya akan menjelaskan perkembangan seksual dan aseksual
pada tumbuhan terlebih dahulu.
o Perkembangbiakan pada tumbuhan
·
Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif
merupakan perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses perkawinan. Pada perkembangan
ini, individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh induknya. Perkembangan ini
dibagi menjadi dua jenis, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Ø Vegetatif Alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara
vegetatif alami adalah sebagai berikut:
o Membelah diri atau pembelahan biner
Membelah diri |
Perkembangbiakan dengan membelah diri
adalah satu
sel induk membelah menjadi dua atau
lebih sel anak. Setiap
sel anak tumbuh menjadi individu baru.
Sel anak sama
dengan sel induk. Contohnya adalah
pembelahan biner pada
ganggang biru.
o Spora
Spora |
Individu baru terbentuk dari spora yang
dihasilkan oleh
induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi
individu baru.
Perkembangbiakan dengan spora terjadi
pada alga, jamur,
lumut, dan paku-pakuan.
o Stolon atau geragih
Stolon |
Stolon adalah cabang yang tumbuh
mendatar di atas
permukaan tanah. Contohnya, stroberi,
rumput teki, dan
daun kaki kuda.
o Umbi
salah satu contoh umbi |
Umbi adalah bagian tanaman yang
berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi
menjadi tiga
macam, yaitu:
v Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh
membesar dan
beberapa tempat pada umbi tersebut
terdapat calon
tunas yang dapat tumbuh menjadi individu
baru.
Contoh: ubi.
v Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh
membesar.
Contoh: wortel, lobak, dan bit.
v Umbi lapis
Merupakan modifikasi dari pelepah daun
yang tersusun
rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak
lapisan
terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi
yang berbentuk
cakram merupakan modifikasi dari batang.
Contoh:
bawang merah, bawang putih, dan bawang
bombay.
o Rimpang atau akar tinggal
Rimpang |
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu
batang yang
tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh:
kunyit, jahe,
kencur, dan temu lawak.
o Tunas
Tunas pada bambu |
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari
batang
yang berada di dalam tanah. Umumnya,
individu baru
tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga
tumbuhan
yang berkembang biak dengan tunas membentuk
rumpun.
Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
o Tunas adventif
Tunas Adventif |
Tunas adventif adalah tunas yang
tumbuhnya tidak
pada batang, misalnya di daun. Contoh:
cocor bebek, cemara,
dan sukun.
Ø Vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan
dilakukan dengan
bantuan manusia. Biasanya dilakukan
untuk mempercepat
waktu panen dan memperoleh keturunan
yang sifatnya
sama persis dengan induknya. Jenis-jenis
perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah sebagai berikut:
o Mencangkok dilakukan dengan cara menyayat dan membuang
kulit kayu batang/cabang dan menutupnya dengan tanah. Sayatan yang dilakukan
harus sampai menghilangkan bagian kambium. Setelah beberapa waktu, dari bagian
kambium di atas sayatan muncul akar. Tanaman yang biasa dicangkok misalnya jambu
biji, mangga, dan jeruk.
Mencangkok |
o Menyambung atau mengenten, yaitu menggabungkan
batang dengan ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tanaman baru.
Sebagai batang bawah dipilih tanaman yang sistem perakaran dan pertumbuhannya
bagus. Sedangkan batang atas diambil dari batang/cabang tanaman yang sudah
diketahui kualitas buah atau bunga yang dihasilkannya. Perhatikan cara
menyambung berikut ini.
v Pilih biji tanaman yang akan disambung dari tanaman yang
perakarannya kuat. Semai biji tersebut hingga tumbuh dan batangnya berdimeter 1
– 1,5 cm. Tanaman ini dipakai sebagai batang bawah. Jika sudah siap disambung,
potong batang bawah ± 10 cm dari permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45°.
v Sebagai batang atas, pilihlah cabang/ranting dari tanaman
sejenis yang produktivitasnya bagus. Ranting yang akan disambung kondisinya
harus sehat dan mempunyai tunas. Potonglah dengan sudut kemiringan sesuai
dengan batang bawah.
v Sambung kedua potongan dengan tepat. Kemudian beri
kayu penopang (spalk) dan diikat kuat-kuat. Pada waktu menyambung, usahakan
kambium dari batang bawah dan atas bertemu dengan tepat.
v Kurangi daun-daun dari batang atas. Agar lebih kokoh,
berilah tongkat penopang.
Menyambung |
o Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua
tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru.
Tujuannya untuk mendapatkan tanaman dengan produksi tinggi. Misalnya jika kamu
ingin menggabungkan tanaman mangga lokal yang rasanya hambar tetapi akarnya
kuat dengan mangga madu yang buahnya enak dan lebat tetapi perakarannya kurang
kuat. Kamu dapat menempel/mengokulasi kedua tanaman mangga itu, yaitu mata
tunas mangga madu ditempelkan pada batang bawah dari tanaman mangga lokal. Jika
berhasil tumbuh, kamu akan memperoleh tanaman yang buahnya enak dan lebat
dengan perakaran yang kuat pula.
Menempel atau okulasi |
o Stek dilakukan dengan memotong bagian tubuh tumbuhan
dan kemudian menanamnya. Dari potongan tersebut diharapkan dapat tumbuh menjadi
individu baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan menjadi stek
batang dan stek daun. Cara membuat stek batang yaitu dengan memotong
bagian-bagian batang menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang banyak
dilakukan untuk memperbanyak tebu dan singkong. Stek daun berasal dari daun
yang dipotong-potong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat diperbanyak dengan
stek daun adalah Begonia sp.
stek batang |
o Merunduk dilakukan dengan cara membengkokkan atau melengkungkan
sebagian cabang tanaman hingga menyentuh tanah. Pada bagian yang menyentuh
tanah itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang keluarnya akar, kamu dapat
menimbun cabang itu dengan tanah. Merunduk sering dilakukan untuk memperbanyak
apel, alamanda, dan bunga kertas.
Merunduk |
·
Perkembangbiakan secara generatif
Konjugasi, yaitu
reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh:
Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
Isogami, yaitu
peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh: Clamydomonas
(ganggang biru).
Anisogami, yaitu
peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil
(mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk
lembaran).
Penyerbukan diikuti
pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin
betinanya berupa putik.
o Perkembangbiakan pada Hewan
·
Perkembangbiakan
vegetatif (aseksual)
Perkembangbiakan aseksual pada hewan
umumnya terjadi
pada hewan tingkat rendah/Avertebrata.
Reproduksi aseksual
artinya reproduksi yang terjadi tanpa
didahului dengan
peleburan dua sel kelamin yang berbeda
jenisnya. Reproduksi
aseksual pada hewan ada lima jenis,
yaitu pembelahan biner,
pembelahan ganda, pembentukan tunas, fragmentasi,
dan
partenogenesis.
o Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari
golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu
membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari
lima jenis, yaitu pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi.
Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme
lain dari golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi
pada Paramecium. Pembelahan dengan tipe membujur contohnya pada Euglena.
Tipe pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan
biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang lepas,
contohnya pada cacing pita (Taenia sp).
Pembelahan biner |
o Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali
pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari dua individu. Contoh
hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah Plasmodium.
Pembelahan ganda |
o Pembentukan tunas, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan
induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu baru. Contohnya
pada Hydra ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan
Porifera. Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat
melakukan reproduksi secara seksual.
Tunas atau budding |
o Fragmentasi, individu
baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja
atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagia yang belum ada
sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh hewan yang melakukan
reproduksi secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria.
Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama karena dalam kondisi
normal Planaria bereproduksi secara
seksual.
Fragmentasi |
o Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak
dibuahi. Hewan yang mengalami partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah
madu.
Partenogenesis |
·
Perkembangbiakan
generatif (seksual)
Perkembangbiakan
secara seksual pada hewan melibatkan alat
reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan
atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang
terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh.
Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan
pembuahan di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Pembuahan
eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak
dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga
dapat memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yait tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses
pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada
tipe sarang, ada tempat tertentu untuk
melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih
besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk
betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina
melalui kopulasi. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma
dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur)
dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin jantan
dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut
spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut
oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot
yang kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio
dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
v Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang
dan mendapat makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya adalah
kerbau, sapi, gajah, dan harimau.
Hewan Vivipar |
v Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang
di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi
oleh cangkang. Embrio memperoleh makanan dari cadangan makanan yang terdapat di
dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga menetas, misalnya
ayam dan merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau
bahkan membiarkan begitu saja.
Hewan Ovipar |
v Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang
embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh
induk betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan anaknya
keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu.
Hewan Ovovivipar |
Demikianlah penjelasan
yang saya sampaikan. Semoga bisa menambah dan mereview wawasan kita mengenai perkembangbiakan
aseksual dan seksual pada hewan dan tumbuhan. Saya sebagai penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya atas kesalahan dalam penulisan dan penjelasan. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.....
Daftar Pustaka:
Puspita, Diana dan Iip Rohima. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs
Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis (2009) Ilmu Pengetahuan
Alam 3 : SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Picture source:
http://kisusyenni29.blogspot.co.id/2016/02/reproduksi-tumbuhan-dan-hewan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar