Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh
Pada kesempatan kali ini, izinkan
saya untuk membahas mengenai Persebaran Makhluk Hidup berdasarkan Iklim. Iklim
adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut
klimatologi. Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna yang tergolong dalam faktor abiotik. Faktor abiotik yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna yaitu faktor klimatik (iklim), faktor
edafik (tanah) dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
Faktor klimatik (iklim) yang mempengaruhi persebaran flora
dan fauna tersebut diantaranya suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan. Kondisi
iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran
flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah
kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang,
sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu,
persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah
maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi
kehidupan flora dan fauna.
1.
Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi
panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di
setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis,
menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika
dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor
kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran
matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat,
jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan,
dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan
variasi suhu udara di muka bumi. Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap
kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki
persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi
yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang
hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih
tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan
dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki
suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik
atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin
merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan,
kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi
sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh
karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi
iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi
gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita
mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
- · Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
Vegetasi annual |
- · Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
2. Kelembapan
Udara
Selain suhu, faktor lain yang
berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan.
Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara.
Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan
di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang
kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di
atas lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya,
berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama,
yaitu sebagai berikut.
- · Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
Kaktus merupakan salah satu contoh tumbuhan xerofit |
- · Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
Eceng gondok |
Teratai |
- · Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
Anggrek merupakan salah satu contoh tumbuhan mesofit |
- · Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati.
Hutan Jati |
3.
Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi
yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala
alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi
distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah
kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu
memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman
tertentu.
4.
Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup.
Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka
bumi. Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama
untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.
Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi
akan berlangsung secara berkelanjutan. Titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi
dapat meresap pada lapisan-lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau
bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air,
seperti danau atau sungai. Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan
pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya
bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki
curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies
dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang
relatif lebih kering.
Sebagai contoh daerah tropis
ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan
wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan
fauna dan tingkat kerapatan yang
tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi
formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di
muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan
hujan tropis sangat jauh berbeda dengan
vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan
gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi
ini tentunya mengakibatkan adanya
hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber
bahan makanan (produsen) bagi hewan.
Demikian penjelasan dari saya, jika
ada kekurangan atau kesalahan dalam penjabaran materi, saya memohon maaf. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh....
P, Fictor Ferdinand dan Moekti
Aribowo. (2009). Praktis Belajar Biologi
1 : Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Picture source:
Citizen Titanium Watch | The iTanium Arcade Game
BalasHapusCitizen Titanium Watch is titanium trim a stylish watch that lets you titanium car make your own titanium dioxide sunscreen Iron babyliss pro titanium Man comic book and the comic book adventures of hypoallergenic titanium earrings the superhero universe.